Sosialisasi Lomba Best Practice Perpustakaan Perguruan Tinggi 2023
17 Mei 2023

Halo #MitraP3SMPT 

Salam Literasi,

Salam Satu Data Perpustakaan Indonesia.


Dalam rangka rangkaian HUT Perpustakaan Nasional RI ke-43 dan mendukung penyelenggaraan kegiatan Lomba Best Practice, maka Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi akan melaksanakan kegiatan “Sosialisasi Lomba Best Practice Perpustakaan Perguruan Tinggi. Tema dari lomba Best Practice adalah Perpustakaan perguruan tinggi sebagai pusat peradaban (center of civilization) yang berbasis teknologi tepat guna bagi sivitas akademika dan masyarakat pada umumnya.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada 17 Mei 2023 secara daring melalui zoom meeting. Acara dibuka sekaligus membikan laporan mengenai kegiatan Lomba Best Practice oleh Drs. Nurcahyono, SS., M.Si.  Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi. Menurut beliau Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan serta Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Sesuai dengan standar masional perpustakaan dan mempertimbangan standar nasional Pendidikan. 

Menurut beliau perpustakaan perguruan tinggi perlu beradaptasi dengan dinamika yang ada agar mampu memberikan pelayanan sesuai kebutuhan. Penyelenggaraana Perpustakaan Perguruan Tinggi sesuai visi dan misi perguruan tinggi dengan berintegrasi dan berimplikasi terhadap proses pembelajaran dengan menciptakan program/kegiatan yang adaptif, literatif, kreatif, inovatif, dan replikatif sehingga bisa diimplementasikan oleh perpustakaan perguruan tinggi yang lain. Perpustakaan perguruan tinggi mampu bertransformasi secara utuh menjadi perpustakaan berbasis teknologi tepat guna dalam rangka menunjang pelaksanaan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka di perguruan tinggi. pembinaan dan peningkatan kualitas perpustakaan perguruan tinggi. 

Melalui Lomba Best Practice ini. pustakawan / tenaga teknis perpustakaan serta sivitas akademika untuk ikut berperan aktif menuangkan inovasi, ide, serta gagasan dalam perumusan Lomba Best Practice perpustakaan perguruan tinggi sebagai landasan untuk meningkatkan nilai, asas kebermanfaatan serta pelayanan perpustakaan bagi sivitas akademika dan masyarakat. 

Lomba ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kualitas perpustakaan perguruan tinggi untuk mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, mewujudkan transformasi perpustakaan perguruan tinggi dengan basis teknologi tepat guna serta mewujudkan fungsi perpustakaan perguruan tinggi sebagai pusat peradaban (center of civilization). Sasaran kegiatan yaitu terpilihnya perpustakaan perguruan tinggi terbaik tingkat nasional sebagai perpustakaan rujukan pada jenjang Perguruan Tinggi Tahun 2023. 

Kegiatan selanjutnya adalah pemaparan dari pembicara yang dimoderatori oleh Reza Putra Hariwantyo, S.Sos. Pembicara pertama yang menyampaikan pemaparan adalah Deine Pangalila, S. Sos., M.Si. Beliau menjelaskan mengenai pelaksanaan lomba Best Practice yang dilaksanakan dengan latar belakang untuk membentuk inovasi terkini agar tercipta peningkatan kualitas layanan, meningkatnya tingkat kepuasan sivitas akademika dan masyarakat terhadap kualitas layanan. 

Lomba Best Practice juga membuat potensi diri pustakawan bisa tersplorasi, tercipta ruang kreasi dan inovasi baru untuk mengeksplorasi potens ipustakawan (Soft skill) yang diaktualisasikan melalui kompetensi ilmiah. Prestasi Perguruan Tinggi Perpustakaan mendukung Tri Dharma perguruan tinggi yang mampu menghasilkan generasi produktif dan unggul. Peran perpustakaan perguruan tinggi yang mampi mendukung implementasi Tri Dharma perpustakaan perguruan tinggi. Mewujudkan tranformasi Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam penerapan ekosistem digital nasional. Selain itu, lomba Best Practice perpustakaan perguruan tinggi mampu mewujudkan perpustakaan berbasis TeknologiInformasi dan Komunikasi sesuai fungsi perpustakaan perguruan tinggi sebagai pusat peradaban (Center of Civilization).

Terpilihnya perpustakaan perguruantinggi terbaik tingkat nasional sebagai perpustakaan rujukan pada jenjangPerguruan Tinggi Tahun 2023 yangmeliputi Universitas, Institut, SekolahTinggi, Politeknik, Akademi, dan AkademiKomunitas baik negeri termasuk kedinasan maupun swasta.


Pembicara kedua adalah Nurmaya Prahatmaja, S.Sos., M.A. dosen Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Padjadjarani. Beliau memaparkan Komponen Penilaian dan Output Lomba Best Practice Perpustakaan Perguruan Tinggi Tahun 2023. Menurut beliau bahwa Komponen yang dinilai dalam Lomba Best Practice Perpustakaan Perguruan Tinggi tahun 2023 ini didasarkan pada tujuan perpustakaan perguruan tinggi dalam mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

Tugas pokok perpustakaan perguruan tinggi yaitu nyediakan koleksi (sumber informasi) sesuai kebutuhan civitas akademika. Sehingga yang perlu dilakukan dengan perlu mengikuti perkembangan kurikulum di perguruan tinggi serta tren perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengajaran. Perpustakaan perguruan tinggi Perlu menyediakan berbagai literatur ilmiah dan bahan lain yang dibutuhkan oleh peneliti dan mengikuti perkembangan terbaru mengenai berbagai program penelitian di dalam dan di luar kampus. 

Perpustakaan Perguruan tinggi menyediakan akses untuk civitas mengali informasi dari semua pangkalan data, serta perlu adanya pemutakhiran koleksi dan sumber informasi lainnya baik koleksi tercepat maupun digital. Dengan mengusung konsep tersebut tersusunlah komponen penilaian. Komponen Penilaian lomba Best Practice Perpustakaan Perguruan Tinggi diantaranya: Kajian Kebutuhan (10 %), Rancangan Karya Inovasi (15 %), Hasil Karya Inovasi (25 %), Kebermanfaatan (30 %), Dampak Inovasi (15 %), dan presentasi Karya Inovasi (5 %).

Kegiatan sosialisasi lomba Best Practice perpustakaan perguruan tinggi tahun 2023 juga di hadiri oleh Dr. Adin Bondar, M.Si. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan. Bapak Deputi menyampaikan mengenai kisah buku Homo Deus: A Brief History of Tomorrow yang menggambarkan Era Homo Deus yang menelaah ke masa depan dan mengeksplorasi bagaimana kekuatan global bergeser: kekuatan utama evolusi – seleksi alam – digantikan oleh teknologi baru tingkat dewa, seperti artificial intelligence. Sehingga dimasa kini perlu adanya reformulasi untuk adanya Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta kreativitas dan inovasi menjadi parameter Manusia Unggul. Beliau juga menjelaskan pada Oxford Economic Forecasting, berisi peluang dan tantangan era revolusi industri 4.0, bahwa masa depan membutuhkan keahlian tinggi dan spesifik. Begitu pula arahan dari Presiden Joko Widodo menetapkan Pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi Agenda Proritas Pertama dari 7 Agenda Prioritas. Untuk mewujudkan manusia Indonesia yang Unggul dicapai melalui hadirnya masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter yang dicapai melalui Penguatan Budaya Literasi. Hal tersebut berjalan bersamaan dengan Konsep Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kompetensi lulusan baik softskill dan hardskill agar lebih siap dan relevan dalam kebutuhan jaman. Pada World Summit of Information Forum Tahun 2003 di Jenewa merumuskan dan sepakat bahwa pembangunan yang inklusif, berpusat pada manusia. Setiap orang dapat mencipta, mengakses, menggunakan, dan berbagi informasi serta pengetahuan.

Perpustakaan Nasional RI juga melakukan reformulasi terhadap upaya meningkatkan peran fungsinya melalui transformasi perpustakaan inklusif. Berbasis pada literasi kesejahteraan dengan konsep perpustakaan ruang terbuka (belajar kotekstual, berbagi pengalaman dan peningkatan kualitas hidup). Melalui peran membina perpustakaan perguruan tinggi Perpustakaan Nasional RI sebagai instansi berwenang, dengan tetap mempertimbangkan standar nasional pendidikan. Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya. Menurut beliau bahwa Best Practice Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan sebuah bentuk dari hasil kolaborasi antara berbagai elemen baik internal maupun eksternal kampus dalam menghasilkan program inovasi.

Pembicara ke tiga adalah Dr. Purwani Istiana, SIP., M.A. wakil Ketua II FPPTI. Materi yang di paparkan adalah mengenai Lomba Best Practice sebagai upaya meningkatkan peran Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Implementasi Tri Dharma PerguruanTinggi. posisi dan  peran perpustakaan perguruan tinggi diIindonesia, diantaranya sebagai Studying Center, Learning Center, Research Center, Information Resources Center, Preservation of Knowledge center, dan Dissemination of Knowledge Center. 

Menurut beliau perpustakaan sebagai mitra dosen dan mahasiswa dalam  memelihara dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses belajar mengajar. Memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Best Practice bagian dari pengembangan dan inovasi Perpustakaan perguruan tinggi dalam posisi dan berannya untuk mengelola koleksi, pemanfaatan teknologi, promosi, sumber daya manusia, layanan, sarana dan prasarana.

Lomba Best Practice perpustakaan perguruan tinggi menggunakan metode atau prosedur yang terbukti efektif dan efisien dalam meningkatkan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa, dosen dan masyarakat pada umumnya. Isu-isu yang bisa digunakan dalam lomba diantara OER (Open Educational Resource), penelitian mengarah hilirisasi produk, pembelajaran Hybrid Pasca Covid-19, berbagai target capaian institusi, World Class University (WCU), Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), peningkatan jumlah publikasi. Sedangkan tema yang bisa digunakan melalui ide Inovasi layanan MBKM, virtual literacy, program Literasi Informasi Peningkatan Kualitas Riset & Publikasi, Repository Karya Sivitas Akademik , kegiatan Pengabdian Masyarakat, Knowledge Management, Kemas Ulang Informasi, Inovasi Pathfinder, management Data Research, serta pemanfaatan berbagai teknologi /aplikasi baru

Peranan pembicara adalah bagian dari FPPTI, sehingga terbentuk Rapat Koordinasi Lomba dengan Tim Inti, Ketua dan Anggota FPPTI, Sosialisasi & Dukungan Lomba kepada Anggota FPPTI, penyediaan Data Calon Peserta Lomba, serta Promosi Lomba ke Anggota FPPTI. 

Demikian #MitraP3SMPT, rangkaian kegiatan Sosialisasi Lomba Best Practice. Jika #MitraP3SMPTadalah bagian dari Perpustakaan Perguruan Tinggi ayo bergabung dan jangan lupa daftarkan segera Perpustakaan Perguran Tinggi #MitraP3SMPT melalui https://linktr.ee/bestpractice_2023. Terima kasih



Salam Literasi!!


#p3smptperpusnasri

#p3smpt

#perpustakaansekolah

#perpustakaanmadrasah

#perpustakaanperguruantinggi

#perpusnasri